Friday, November 20, 2009

Ibu

Suatu ketika........ seorang bayi siap dilahirkan ke dunia
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan.

“ Para malaikat di surga mengatakan bahwa besok Engkau anak mengirimku ke dunia........... tetapi bagaimana cara saya hidup di sana. Saya begitu kecil dan lemah.” Kata si bayi
Tuhan menjawab. “ Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu.”

“Tapi si surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia.” Demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab. “ Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.”

Si bayipun bertanya kembali. “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab. “ Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa”

Si bayipun masih belum puas, ia bertanya lagi. “ Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang kan meindungi saya?”
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab. “Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya. “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”
Dan Tuhan-pun menjawab. “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu serga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumu dapat terdengat dan sang anak dengan suara lirih bertanya. “Tuhan...... jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
Tuhan-pun menjawab. “Kamu dapat memanggil malaikatmu...IBU...



Kenanglah Ibu yang menyayangimu........
Untuk ubu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi.......
Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu....
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?... dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang kan au rindukan di masa datang. Ketika ibu telah tiada .........
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita......
Tak ada lagi senyuman indah ...... tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya.....
Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya.....
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya.....
Kembalilah segera.....
Peluklah ibu yang selalu menyayangimu........
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya.............
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya...........
Ibu..... maafkan aku.
Sampai kapanpun jasamu tak terbalas.



No comments:

Post a Comment